Yang paling penting dalam mendidik anak adalah pendidikan karakter, bukan kurikulum yang penting. Jangan hanya mengatakan perlu mengembangkan otak kiri atau otak kanan, tapi melupakan pendidikan karakternya. Pakai otak saja tidak cukup. Saya berusaha membangun anak-anak dalam membangun karakter dengan senantiasa anyak belajar dari pengalaman mengajar dan pengalaman berinteraksi dengan anak-anak. Alangkah senangnya bisa menjadikan buah hati kita menjadi individu yang benar-benar ber-karakter positif.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzErr5hiP4kkv0-3bqU7aIJaJsCs3QWhf3bCgDtrQYQ3aeJ7pXa2k8QtY8MwDtac83-cuL7PJMteJhO5-KfQFpReCTtckc7XQ9lH8SxDTiDDN236ZYJ00sqQB_hGI5rK3vOYiOjj_qX00/s200/pendidikan.jpg)
Sebagai alumni sekolah akuntansi tentu saja hal kemampuan saya tidak akan mendukung apapun dalam menunjang karakter anak-anak kecuali dalam bidang koqnitif dan psikomotorik. Namun dewasa ini, dengan banyaknya pelatihan-pelatihan yang disediakan dan buku serta internet, banyak bertebaran metode-metode yang mengggah kita dalam mengembangkan karakter. Dan ini sangat membantu saya untuk semakin semangat dalam memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui anak-anak.
Menurut Papa Dominique ada tujuh cara dalam membahagiakan anak kita, yaitu ;
2. Ajarkan anak untuk yakin tentang masa depannya.
3. Memuji anak secara tepat.
4. Menghargai dan Menghormati anak
5. Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk memilih.
6. Biarkan anak mengalami konsekuensi alami dari perbuatannya.
7. Nikmati pengalaman-pengalaman baru bersama dengan anak-anak
Wow sangat super sekali kan, dan itulah yang akan kita lakukan untuk membangun karakter mereka dengan kebahagian
Yah, begitulah diri saya, ingin membangun dengan awal yang kecil untuk menghasilkan suatu pemimpin masa depan. Guru, tut wuri handayani, akan berkumandang senantiasa untuk para pahlawan tanpa tanda jasa.
Jayalah terus bangsa kita!
Salam,